Earn the rewards with Arummi at T&S Club

tnsclub

Earn the rewards with Arummi at T&S Club

benefit of cashew milk for elderly

Manfaat Susu Kacang Mede untuk Lansia

Proses penuaan menyebabkan perubahan pada tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Memenuhi kebutuhan gizi orang tua atau lanjut usia (lansia) mempunyai peran penting untuk menjaga kualitas hidupnya.

Susu kacang mede dapat menjadi pilihan untuk melengkapi kebutuhan gizi lansia. Apa saja manfaat susu kacang mede untuk lansia? Simak penjelasannya di artikel ini, ya!

Apa Itu Lansia?

Menurut WHO lansia adalah orang yang berusia 60 tahun ke atas. Di Indonesia, Kementerian Sosial membagi lansia menjadi tiga kategori berdasarkan kondisi fisik, mental, kondisi sosial, tingkat kemandirian, dan ketergantungan lansia terhadap lingkungan.

Berikut tiga kategori lansia menurut Kementerian sosial:

  1. Pra-Lanjut Usia
    • Usia 60-69 tahun
  2. Lanjut Usia
    • Usia 70-79 tahun
  3. Lanjut Usia Akhir
    • Lansia berusia 80 tahun ke atas.

Apa Saja Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Lansia?

Proses penuaan ditandai dengan berbagai perubahan dalam tubuh. Fungsi organ-organ tubuh mulai menurun seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, lansia berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Berikut beberapa masalah kesehatan yang sering dialami lansia:

1. Osteoporosis

Lansia berisiko mengalami osteoporosis karena semakin bertambahnya usia, kepadatan tulang akan menurun. Tulang menjadi semakin rapuh dari waktu ke waktu. Jika tidak ditangani dengan tepat maka rentan terjadi patah tulang atau tulang retak.

2. Gangguan Penglihatan

Semakin tua, maka kemampuan penglihatan juga akan menurun. Beberapa gangguan penglihatan yang sering terjadi pada lansia adalah rabun dekat (presbiopi) dan katarak.

3. Gangguan Pendengaran

Fungsi indra pendengaran juga mengalami pendengaran saat memasuki usia lanjut. Awalnya suara yang didengar seperti teredam, lama-lama suara bernada tinggi juga sulit untuk dipahami.

4. Sakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Penuaan mengakibatkan pembuluh darah bertambah kaku sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

5. Masalah pada Sendi (Arthritis)

Rasa nyeri dan kekakuan pada sendi seringkali dialami oleh lansia. Hal ini disebabkan karena berkurangnya produksi cairan sinovial, yaitu cairan yang berfungsi sebagai pelumas sendi.

6. Penurunan Memori dan Kemampuan Kognitif

Penurunan daya ingat atau pikun sering terjadi pada lansia. Hal ini karena penurunan kemampuan otak untuk memroses informasi menjadi lebih lambat.

7. Masalah Pencernaan

Lansia sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, naiknya asam lambung (GERD), sulit menelan, dan mulut sering terasa kering. Selain itu gigi dan gusi lansia juga sering bermasalah yang mengakibatkan susah makan. Jika tidak segera ditangani dengan baik bisa menyebabkan kebutuhan gizi tidak terpenuhi.

Kebutuhan Gizi Lansia

Secara umum kebutuhan gizi lansia akan berkurang karena metabolisme tubuh menurun dan kemampuan organ tubuh untuk bekerja sudah tidak maksimal lagi. Pada lansia, sistem pencernaannya juga melambat. Namun, kebutuhan gizi lansia tidak bisa digeneralisir, pada kondisi tertentu bisa saja kebutuhan gizinya berbeda. Misalnya pada penderita penyakit gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan diabetes melitus, kebutuhan gizinya harus disesuaikan dengan kondisi kesehatannya dan harus konsultasi kepada dokter.

Lansia kerap mengalami kesulitan makan karena kondisi gigi dan mulut yang sudah tidak prima atau masalah pencernaan yang dialami. Oleh karena itu, pola makan dan asupan gizi lansia harus diperhatikan agar tidak kekurangan gizi (malnutrisi). Apa saja zat gizi yang penting bagi lansia? Berikut beberapa di antaranya:

1. Lemak Sehat

Mengonsumsi banyak lemak sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Padahal, tak semua lemak itu “jahat”. Ada lemak baik yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak baik atau disebut HDL adalah jenis lemak yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, lansia perlu memilih lemak baik untuk dikonsumsi.

2. Protein

Protein adalah salah satu zat gizi yang penting untuk memperbaiki sel dan jaringan tubuh. Hampir semua bagian tubuh tersusun dari protein, termasuk otot dan jaringan tulang.

Pada lansia, massa otot dan fungsi otot akan berkurang karena proses penuaan. Oleh karena itu lansia rentan terkena sarkopenia, yaitu gangguan kesehatan yang menyebabkan melemahnya kekuatan otot. Lansia perlu menjaga asupan proteinnya untuk menjaga massa otot dan menjaga kesehatan tubuh.

3. Serat

Mengonsumsi serat bisa membantu memperlancar pencernaan. Pada lansia yang sering mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit, sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak serat setiap hari.

4. Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan vitamin D penting untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang. Lansia yang rentan mengalami osteoporosis perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan kalsium dan vitamin D.

5. Vitamin B12

Pada umumnya, pencernaan lansia lebih sulit menyerap vitamin B12, sehingga rentan mengalami kekurangan vitamin B12. Untuk mencukupi kebutuhannya, asupan sumber vitamin B12 perlu ditingkatkan.

6. Magnesium

Magnesium adalah salah satu mineral yang penting bagi tubuh. Magnesium berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan kepadatan tulang..

Apakah Susu Kacang Mede Aman Dikosumsi oleh Lansia?

Sistem pencernaan lansia mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan. Oleh karena itu, lansia rentan mengalami kekurangan gizi. Untuk mencukupi kebutuhan gizi hariannya bisa dengan mengonsumsi susu kacang mede. Apakah susu kacang mede aman dikonsumsi lansia?

Secara umum, susu kacang mede aman dikonsumsi oleh lansia, kecuali jika mempunyai alergi terhadap kacang mede dan produk olahannya. Jadi, sebelum minum susu kacang mede, pastikan tidak alergi, ya!

Untuk permulaan, coba dulu dalam jumlah sedikit lalu lihat respon tubuh, apakah muncul gejala alergi. Berikut beberapa gejala alergi:

  • gatal-gatal
  • kesulitan menelan
  • diare
  • kulit memerah
  • sesak napas

Jika muncul gejala di atas, kemungkinan kamu alergi. Jadi, hentikan konsumsinya dan segera periksa ke dokter.

Bagaimana dengan Susu Kacang Mede untuk Lansia?

Lansia kerap mengalami masalah dalam pencernaan, mulai dari susah mengunyah, sulit menelan, mulut kering, makanan terasa pahit atau hambar, hingga masalah penyerapan gizi. Hal tersebut bisa menyebabkan kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi.

Untuk melengkapi kebutuhan gizi lansia, susu kacang mede bisa menjadi salah satu solusi. Susu kacang mede mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan lansia, seperti karbohidrat, protein, lemak baik, serta berbagai vitamin dan mineral.

Rekomendasi Arummi: Minum Susu Kacang Mede dari Arummi untuk Melengkapi Kebutuhan Gizimu

Susu kacang mede Arummi mengandung berbagai zat gizi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Selain itu juga bebas laktosa sehingga lebih ramah untuk pencernaan lansia.

Kamu bisa mendapatkan susu kacang mede Arummi di supermarket di kotamu atau di marketplace kesayanganmu!

Author

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terbaru

Informasi Kesehatan & Nutrisi

Didukung Oleh

Proses penuaan menyebabkan perubahan pada tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Memenuhi kebutuhan gizi orang tua atau lanjut usia (lansia) mempunyai peran penting untuk menjaga kualitas hidupnya.

Susu kacang mede dapat menjadi pilihan untuk melengkapi kebutuhan gizi lansia. Apa saja manfaat susu kacang mede untuk lansia? Simak penjelasannya di artikel ini, ya!

Apa Itu Lansia?

Menurut WHO lansia adalah orang yang berusia 60 tahun ke atas. Di Indonesia, Kementerian Sosial membagi lansia menjadi tiga kategori berdasarkan kondisi fisik, mental, kondisi sosial, tingkat kemandirian, dan ketergantungan lansia terhadap lingkungan.

Berikut tiga kategori lansia menurut Kementerian sosial:

  1. Pra-Lanjut Usia
  2. Lanjut Usia
  3. Lanjut Usia Akhir

Apa Saja Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Lansia?

Proses penuaan ditandai dengan berbagai perubahan dalam tubuh. Fungsi organ-organ tubuh mulai menurun seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, lansia berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Berikut beberapa masalah kesehatan yang sering dialami lansia:

1. Osteoporosis

Lansia berisiko mengalami osteoporosis karena semakin bertambahnya usia, kepadatan tulang akan menurun. Tulang menjadi semakin rapuh dari waktu ke waktu. Jika tidak ditangani dengan tepat maka rentan terjadi patah tulang atau tulang retak.

2. Gangguan Penglihatan

Semakin tua, maka kemampuan penglihatan juga akan menurun. Beberapa gangguan penglihatan yang sering terjadi pada lansia adalah rabun dekat (presbiopi) dan katarak.

3. Gangguan Pendengaran

Fungsi indra pendengaran juga mengalami pendengaran saat memasuki usia lanjut. Awalnya suara yang didengar seperti teredam, lama-lama suara bernada tinggi juga sulit untuk dipahami.

4. Sakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Penuaan mengakibatkan pembuluh darah bertambah kaku sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

5. Masalah pada Sendi (Arthritis)

Rasa nyeri dan kekakuan pada sendi seringkali dialami oleh lansia. Hal ini disebabkan karena berkurangnya produksi cairan sinovial, yaitu cairan yang berfungsi sebagai pelumas sendi.

6. Penurunan Memori dan Kemampuan Kognitif

Penurunan daya ingat atau pikun sering terjadi pada lansia. Hal ini karena penurunan kemampuan otak untuk memroses informasi menjadi lebih lambat.

7. Masalah Pencernaan

Lansia sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, naiknya asam lambung (GERD), sulit menelan, dan mulut sering terasa kering. Selain itu gigi dan gusi lansia juga sering bermasalah yang mengakibatkan susah makan. Jika tidak segera ditangani dengan baik bisa menyebabkan kebutuhan gizi tidak terpenuhi.

Kebutuhan Gizi Lansia

Secara umum kebutuhan gizi lansia akan berkurang karena metabolisme tubuh menurun dan kemampuan organ tubuh untuk bekerja sudah tidak maksimal lagi. Pada lansia, sistem pencernaannya juga melambat. Namun, kebutuhan gizi lansia tidak bisa digeneralisir, pada kondisi tertentu bisa saja kebutuhan gizinya berbeda. Misalnya pada penderita penyakit gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan diabetes melitus, kebutuhan gizinya harus disesuaikan dengan kondisi kesehatannya dan harus konsultasi kepada dokter.

Lansia kerap mengalami kesulitan makan karena kondisi gigi dan mulut yang sudah tidak prima atau masalah pencernaan yang dialami. Oleh karena itu, pola makan dan asupan gizi lansia harus diperhatikan agar tidak kekurangan gizi (malnutrisi). Apa saja zat gizi yang penting bagi lansia? Berikut beberapa di antaranya:

1. Lemak Sehat

Mengonsumsi banyak lemak sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Padahal, tak semua lemak itu “jahat”. Ada lemak baik yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak baik atau disebut HDL adalah jenis lemak yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, lansia perlu memilih lemak baik untuk dikonsumsi.

2. Protein

Protein adalah salah satu zat gizi yang penting untuk memperbaiki sel dan jaringan tubuh. Hampir semua bagian tubuh tersusun dari protein, termasuk otot dan jaringan tulang.

Pada lansia, massa otot dan fungsi otot akan berkurang karena proses penuaan. Oleh karena itu lansia rentan terkena sarkopenia, yaitu gangguan kesehatan yang menyebabkan melemahnya kekuatan otot. Lansia perlu menjaga asupan proteinnya untuk menjaga massa otot dan menjaga kesehatan tubuh.

3. Serat

Mengonsumsi serat bisa membantu memperlancar pencernaan. Pada lansia yang sering mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit, sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak serat setiap hari.

4. Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan vitamin D penting untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang. Lansia yang rentan mengalami osteoporosis perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan kalsium dan vitamin D.

5. Vitamin B12

Pada umumnya, pencernaan lansia lebih sulit menyerap vitamin B12, sehingga rentan mengalami kekurangan vitamin B12. Untuk mencukupi kebutuhannya, asupan sumber vitamin B12 perlu ditingkatkan.

6. Magnesium

Magnesium adalah salah satu mineral yang penting bagi tubuh. Magnesium berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan kepadatan tulang..

Apakah Susu Kacang Mede Aman Dikosumsi oleh Lansia?

Sistem pencernaan lansia mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan. Oleh karena itu, lansia rentan mengalami kekurangan gizi. Untuk mencukupi kebutuhan gizi hariannya bisa dengan mengonsumsi susu kacang mede. Apakah susu kacang mede aman dikonsumsi lansia?

Secara umum, susu kacang mede aman dikonsumsi oleh lansia, kecuali jika mempunyai alergi terhadap kacang mede dan produk olahannya. Jadi, sebelum minum susu kacang mede, pastikan tidak alergi, ya!

Untuk permulaan, coba dulu dalam jumlah sedikit lalu lihat respon tubuh, apakah muncul gejala alergi. Berikut beberapa gejala alergi:

Jika muncul gejala di atas, kemungkinan kamu alergi. Jadi, hentikan konsumsinya dan segera periksa ke dokter.

Bagaimana dengan Susu Kacang Mede untuk Lansia?

Lansia kerap mengalami masalah dalam pencernaan, mulai dari susah mengunyah, sulit menelan, mulut kering, makanan terasa pahit atau hambar, hingga masalah penyerapan gizi. Hal tersebut bisa menyebabkan kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi.

Untuk melengkapi kebutuhan gizi lansia, susu kacang mede bisa menjadi salah satu solusi. Susu kacang mede mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan lansia, seperti karbohidrat, protein, lemak baik, serta berbagai vitamin dan mineral.

Rekomendasi Arummi: Minum Susu Kacang Mede dari Arummi untuk Melengkapi Kebutuhan Gizimu

Susu kacang mede Arummi mengandung berbagai zat gizi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Selain itu juga bebas laktosa sehingga lebih ramah untuk pencernaan lansia.

Kamu bisa mendapatkan susu kacang mede Arummi di supermarket di kotamu atau di marketplace kesayanganmu!

Author

Hadirkan kebaikan Arummi lebih dekat ke rumahmu

Berawal sebagai merek yang hanya tersedia secara daring, Arummi telah tumbuh dengan stabil dan kini dengan bangga telah tersedia di 360+ supermarket pada area Jabodetabek, Bandung, dan Bali.